Betulkah Eduardo da Silva diving sewaktu Arsenal mengalahkan Glasgow Celtic di Liga Champions lalu?
Dari televisi, jawabannya mengarah ke situ karena tak ada kontak signifikan dengan tubuh kiper Artur Boruc. Sampai saat ini saya pun masih bertanya. Apakah itu diving atau Eduardo hanya menghindari kemungkinan adanya tekel dari Boruc. Maklum, trauma patah kaki pasti belum hilang dari Eduardo.
Tapi wasit sekelas Mejuto Gonzalez mengklaim Boruc membuat pelanggaran dan terjadilah penalti. Celtic pun mencak-mencak pasca pertandingan. Hanya protes lewat kata-kata sih. Nggak sampai rusuh dan mengejar-ngejar wasit seperti di sini.
Setelah offside, diving adalah isu paling abadi dalam sepakbola modern. Ada yang menyebutnya curang, melanggar fair play dan sebagainya. Saya lebih senang menyebutnya sebagai kiat bermain, bagian dari taktik.
Urusan itu melanggar fair play atau tidak, serahkan pada wasit. Bila keputusan pengadil dianggap merugikan, apa boleh buat. Paling anda hanya bisa protes supaya wasit itu “diparkir” karena tak kompeten. Keputusan wasit tak akan pernah bisa diganggu gugat dan justru terkesan dilindungi.
Tapi itu urusan lain karena yang aneh adalah keputusan UEFA untuk menyelidiki Eduardo; dia diving atau tidak? Jika iya, hukuman menanti walau hasil pertandingan tak akan berubah.
Ini sangat lucu. Bagaimana mungkin sebuah lembaga menyelidiki tindakan pemain yang justru sudah diakomodir (positif) oleh wasit di lapangan. Lain halnya jika wasit memberi rekomendasi agar si pemain tertentu diselidiki karena sudah melakukan tindakan unsporting behaviour. Dalam kasus Eduardo, Mejuto mengklaim pemain Kroasia berdarah Brasil itu dilanggar Boruc!
Saya bukan pendukung Arsenal atau pendukung Celtic. Tapi mau nggak mau harus setuju dengan pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Kenapa regulator baru bergerak sekarang? Berapa banyak pemain di dunia ini melakukan diving tapi tetap lolos dari penyelidikan. Artinya, UEFA sama saja tak mengakui prestasi kerja wasitnya.
Logikanya, jika nanti Eduardo dianggap bersalah maka harusnya hadiah penalti menjadi tidak sah. Berarti gol pertama Arsenal tidak autentik. Apalagi Celtic menganggap penalti itu kontroversial dan merugikan mental pemainnya. Jadi Celtic boleh merasa jika tak ada kejadian itu, maka hasil pertandingan akan berbeda. Atau lebih repot lagi, Celtic minta tanding ulang!
Jelas runyam.
*”Menyelam” tapi tidak di air, entahlah…
